🗓️ 29 Oct 2020·🕑 7 min read
Berbagai aplikasi dan pengaturan yang saya gunakan di MacOS untuk development, sebagai seorang web developer.
Photo by Gustavo Espindola
Artikel ini merupakan dokumentasi hidup, artinya ketika saya pakai sesuatu yang baru atau perlu saya tambahkan maka artikel ini bakal saya update juga.
Terakhir diupdate: 24 Desember 2023
Saat tulisan ini pertama ditulis, saya belum tau cara setup aplikasi, konfigurasi, dan tools buat development yang sering saya pakai di Macbook secara cepat. Beberapa kali saya kesulitan ketika harus pegang Macbook dalam keadaan fresh sesuai kebutuhan saya. Entah itu dapet fasilitas dari kantor, habis direset, maupun Macbook baru.
Bahkan pernah saya butuh seharian buat konfigurasi semua yang saya butuhkan, sehingga tidak bisa langsung produktif. Tiap udah ngerasa semuanya komplit, pas kerja ternyata ada yang kurang dan akhirnya kerjaan keganggu karena harus lanjut setup lagi biar kerjanya nyaman.
Artikel ini saya bikin sebagai catatan supaya lebih mudah ketika harus setup ulang nantinya. Karena saya seorang Web Developer, kebanyakan aplikasi dan konfigurasi yang saya lakukan disini bakal seputar JavaScript / NodeJS. Jadi, kalau kamu seseorang yang profesinya sama dengan saya, semoga artikel ini bisa jadi catatanmu juga.
. . .
Install Homebrew sebagai package manager di Mac. Cara install Homebrew cukup jelas di websitenya.
/bin/bash -c "$(curl -fsSL https://raw.githubusercontent.com/Homebrew/install/master/install.sh)"
. . .
Aplikasi yang saya digunakan dibagi menjadi dua jenis, yaitu install otomatis melalui Homebrew dan install manual
Setelah Homebrew ter-install, saya bisa lanjutkan install semua aplikasi yang saya butuhkan via Homebrew secara otomatis:
brew install --cask docker google-chrome iterm2 imageoptim kap notion openvpn-connect postman raycast slack spotify sequel-pro visual-studio-code whatsapp
Perintah di atas akan menginstall aplikasi yang saya butuhkan, yaitu:
Program | Fungsi |
---|---|
Docker | Environment Tool |
Google Chrome | Web Browser |
iTerm2 | Alternatif Terminal Bawaan |
ImageOptim | Image Compressor |
Kap | Screen Recorder |
Notion | Aplikasi Catatan |
OpenVPN Connect Client | Buat Pakai VPN |
Postman | API Tool |
Raycast | Launcher |
Slack | Komunikasi |
Spotify | Musik |
Sequel Pro | Database UI |
Visual Studio Code | Code Editor |
Whatsapp Desktop |
Karena gak semua aplikasi tersedia di Homebrew Cask secara default, jadi harus install sendiri.
Program | Fungsi |
---|---|
Codewhisperer | Terminal auto completion |
Focus To-Do | Pomodoro & Todo App |
LogiOptions+ | Logitech Mouse App |
ObinsKit | Anne Pro 2 Keyboard App |
XAMPP 7.3.33.0 | PHP 7.3 + MySQL Runner |
Saya terbiasa pakai Zsh sebagai Shell utama, untungnya karena MacOS Sonoma sudah include Zsh sebagai default Shell. Jadi tinggal install Oh My Zsh aja supaya semua plugin yang saya butuhkan langsung terinstall.
sh -c "$(curl -fsSL https://raw.github.com/ohmyzsh/ohmyzsh/master/tools/install.sh)"
Plugin-plugin yang saya sering pakai di ZSH adalah sebagai berikut:
Plugin-plugin yang sudah otomatis ada ketika menginstall Ohmyzsh sehingga tinggal diaktifkan saja
Plugin | Fungsi |
---|---|
Alias Finder | Untuk mencari alias di Shell |
Autojump | Lompat direktori di Shell dengan cepat |
Copydir | Copy path direktori yang aktif ke clipboard |
Git | Shortcut perintah Git |
Yarn | Shortcut perintah Yarn |
ZSH Interactive CD | Navigasi direktori lebih mudah |
ZSH Reload | Cara cepat reload konfigurasi ZSH |
Plugin Ohmzsh yang harus di download manual:
Plugin | Fungsi |
---|---|
ZSH Autosuggestions | Autocomplete berdasarkan history |
ZSH Vim Mode | Shell rasa Vim |
Setelah memastikan Built-in dan External Plugin di atas telah terinstall, kita tinggal aktifkan plugin-nya di file ~/.zshrc
...
alias af="alias-finder -l"
plugins=( git yarn alias-finder autojump npm zsh_reload copydir zsh-interactive-cd zsh-autosuggestions zsh-vim-mode)
...
Jangan lupa me-reload konfigurasi ~/.zshrc file:
source ~/.zshrc
Saya pernah membahas tentang plugin-plugin di atas di artikel Koding Lebih Produktif dengan Plugin Terminal
Saya memilih buat install Node.js via Node Version Manager (NVM) supaya bisa ganti-ganti versi dengan mudah, karena sering kali saya perlu ganti ke Node versi lama maupun ke Node versi baru. Selain itu, untuk package manager saya masih suka menggunakan Yarn ketimbang NPM karena lebih cepat.
Install NVM
curl -o- https://raw.githubusercontent.com/nvm-sh/nvm/v0.36.0/install.sh | bash
Install Node Terbaru
nvm install node
Ganti Versi Node
nvm install xx.xx && nvm use xx.xx
Lalu set yang barusan di install sebagai default
nvm alias default xx.xx
brew install yarn
Instalasi dan Konfigurasi Git
Install Git via Homebrew:
brew install git
Setelah Git terinstall, pastikan atur profil di konfigurasi global
git config --global user.name "Nama Lengkap" && git config --global user.email "alamatemail@mail.com"
Saya juga suka menggunakan Delta untuk keperluan syntax highlighter di Git supaya lebih nyaman ketika melakukan git diff
atau git show
.
Install Delta:
brew install git-delta
Lalu edit file ~/.gitconfig. Biasanya untuk konfigurasinya saya seperti ini saja.
[core]
pager = delta
[interactive]
diffFilter = delta --color-only
[delta]
navigate = true
[merge]
conflictstyle = diff3
[diff]
colorMoved = default
Klik disini untuk lihat apa saja konfigurasi yang tersedia.
Bagian ini saya menggunakan MacOS Sonoma dan tergantung preferensi masing-masing…
Walaupun bahasa yang saya pakai di Mac Bahasa Inggris, saya harus memastikan pengaturan berikut mati supaya tiap kali menulis kata Bahasa Indonesia, Mac gak berusaha ngubah jadi suatu kata yang dia rasa benar.
Di bagian “Input Sources”, klik “Edit” lalu atur opsi berikut:
Pengaturan lain
Cmd
+ Shift
+ 5
. Trus klik “Options” > “Other Location”Esc
buat keluar dari screenshot settingGambar 1: Akses screenshot dengan cepat
Komentar